Skip to main content

Untuk Kita Semua

Dari 1.099 teman di fbku ini, mungkin seratus dua ratus di antaranya adalah kawan sepesantren. Teman sekolah, teman selingkungan. Guru, ustadz dan ustadzahku.

Maka menuliskan ini, percayalah,  saya menulisnya untuk siapa saja, khususnya kita semua; teman sepesantren. Darul Istiqamah.

As we know so well, kalau di pesantren kita hanya ada satu hal yang mengikatkan kita pada ukhuwah yang lebih kental sebagai warga pesantren; Pengajian.

Empat kali dalam sepekan ada pengajian pagi, ba'da shubuh tepatnya. Oleh Bapak pesantren, ustadz Mudzakkir Arif, ustadz Mujawwid, Prof. Veni, ust. Shafwan  dan ustadz-ustadz lainnya. Ada tafsir alqur'an, kajian kitab, shirah, akhlak, dan ilmu kehidupan.

Saya mungkin adalah satu dari warga yang cukup jarang nampak berpengajian, tapi seperti yang kukatakan, kutulis ini untuk  kita semua. Khususnya saya.

Mari berpengajian, kawan. Mari datang ke rumah ustadz, ke masjid jami'. Mari berpengajian, berpagi dengan berkah mereguk ilmuNya, sebab (mungkin saja) tidak selamanya kita tinggal di lingkungan pesantren. Tidak selamanya kita hidup di tempat yang membuka ruang belajar ilmu agama.

Kalaulah bukan empat kali seminggu (Selasa, Kamis, Jum'at, Ahad) minimal sekali seminggu. Jangan tidak sama sekali, kecuali kita sudah yakin kalau kealfaan kita adalah sebab uzur yang syar'i.

Mari berpengajian, mari belajar!

Sebab kehidupan ini butuh ilmu. Rumah tangga harus dibangun dengan pondasi ilmu agama, sebab tanpa ilmu agama yang kuat, rumah tangga kita akan rapuh, lemah. 
Mari belajar, sebab hanya sedikit orang yang senantiasa mau belajar.

Maka semoga tulisan ini dibaca dan menggerakkan banyak orang dari kita. Mari saling mengajak, mari saling mengingatkan.

Teman sepesantrenan, Darul istiqamah.

Rabu, 15 Februari 2017

#Selfreminder
#OnedayOnePost

Comments

Popular posts from this blog

Kusimpan Dia di Sini

Dear my sweet home, Saya baru saja selesai ngobrol dengan laki-lakiku tentang hal baru yang ingin saya mulai. Mimpi baru. Cita-cita baru, ikhtiyar baru. : Jualan parfum original yang sehat, harga bersahabat dan yang paling penting adalah halal. Kenapa saya mau mulai mengikhtiyarkan usaha ini? adalah karena  sejak dulu, saya memang mencari produk parfum yang seperti itu. Yang sehat, halal dengan kualitas parfum original. Karena wangi saja tidak cukup, harus ada nilai yang tercium dari aroma parfum yang kita pakai. Tentang kualitas diri dan juga karakter. Dan saya berharap orang-orang juga berpikir demikian. Setelah mencari banyak informasi, searching, membaca testimoni, membaca artikel-artikel kesehatan tentang bahayanya ngasal pakai parfum, saya akhirnya memilih  brand parfum yang tepat dan sudah terkenal di enam benua, Parfum original dari Eropa, parfum dengan brand Federico Mahora , yang diproduksi bersama Perfand dan Drom  Fragrances, German. Saya join dengan bisnis ini kalau

DARI AKU; LELAKI YANG MENCINTAIMU UTUH

Dear kamu, Perempuan bumi dan surgaku. Apa kabarmu hari ini, bidadariku? apa kabar anak-anak kita? sehatkah kalian? bermain apakah kalian sekarang? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak seharusnya kutanyakan begini. Aku tahu. Entahlah, aku hanya sungguh ingin melakukannya, memenuhi kepalaku hanya tentang kamu dan bocah-bocah lucu kita. Aku ditikam rindu yang berkali, Sayang... Rindu dan rasa bersalah. Sebelas tahun bukan waktu yang singkat untuk kita menyemai cinta dan sayang. Membersamai empat krucils yang tumbuh sehat dan cerdas, shaleh dan shalehah. Kamu mengambil banyak sekali peran dan waktu buat mereka dan aku. Terima kasih sudah lapang menemani kami, Cinta. Sayangku, aku ingat saat kuboyong kamu untuk merantau bersamaku; memijak tanah Tuhan yang lebih jauh dari rumah kanak kita. Berdua saja, berat jika ingin dibayangkan. Berpisah dari orang tua saat kita masih butuh petuah ini dan itu, dalam hari-hari sebagai pengantin baru. Tapi kita akhirnya pergi. Dengan hati yang belum t

Takkan Ada Puisi Perihal Aksi Itu

Di umurku yang masih dua satu ini, bagiku tak ada hal yang lebih menakjubkan di Indonesia kita ini selain fenomena perihal agama; 411 dan 212 Adakah puisi yang bisa bercerita seindah fenomena itu? Kala berjuta manusia hadir tanpa bayaran sedikitpun dari para elit parpol, bersatu demi Indonesia, bergerak karena liLlah, semua bersuara karena Al- Qur'an. Ada rasa yang manis dan menggetarkan hanya dengan melihat satu dua foto, menonton satu dua vidio peristiwa hebat itu. Dan hampir seluruh rakyat Indonesia bercerita tentang 411 dan 212. Maka meski tak mampu hadir menjadi bagian dari sejarah Indonesia paling memukau itu, hanya melihat dan menyeksamai puluhan foto-vidionya yang menjadi viral di media sosial dan berkali tayang di televisi, rasanya begitu haru, begitu bangga. Peristiwa itu memberikan banyak pelajaran tentang Indonesia. Indonesia, meski hancurnya pemerintahan karena beberapa elit politik yang harusnya jadi pejabat terhormat malah menjadi mafia hukum dan pencuri cerdik ja