Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Kepada Mama; Perempuan Dengan Defenisi Cinta Paling Sejati

Ada perempuan tua yang dengannya aku hidup seatap. Yang kala lapar atau mengantuk, pun sekadar  ingin ngemil, masih selalu kukata padanya. Dengan sok memelas, menagih manja. Ada ataupun tidak ada makanan, aku hanya suka. Hingga hari ini, di dua puluh dua tahun kehidupanku. Childish? Sepertinya memang begitu. Tapi saban kali berlaku demikian, aku tahu, itulah moment paling manis antara aku dengan mama. Sebab entah sejak kapan, kami yang serumah tidak pernah lagi ringan saling memeluk, saling menggandeng senormalnya anak dan ibunya. Kami karib, tapi tidak dengan kontak fisik melebihi jabat tangan. Padahal tak pernah ada konflik yang badai di antara kami, tak pernah ada pertengkaran hebat antara aku dan mama. Hanya ketika mulai duduk di kelas SMP, hari-hari berganti menjadi tahun, dan kami sama-sama terlambat sadar; sudah ada tembok yang terbangun salah. Lalu hari ini. Seminggu tepat sudah kutinggalkan rumah, mengikuti dia. Tidak jauh dari rumah mama, rumah yang dua puluh tahun lebih

Yang Paling Kelabu

Di belantara rasa yang dicipta semesta, ada yang biru, merah jambu juga kelabu. : Mengerlip-ngerlip, berpilin-pilin syahdu. Atau, menghentak, menghempas tak bernama. Hingga bisu kata-kata Pula beku rahim rasa. Seperti jutaan detik yang lalu. Saat huruf menjadi rangkaian serapah yang menyakiti. Menghunjam tak berperi. Nada-nada dipermainkan setan sedemikian seru Direcokinya kita menjadi aku dan kamu saja. Jutaan detik yang lalu. Mohonku sabarmu dan lelah dalihmu. Lalu habislah kita dibercandai setan dengan dalil-dalil Tuhan yang sudah dinodainya dengan keegoisan. Dan, jadilah kita alpa perihal berkah. Maafkan aku. Aku juga memaafkanmu. Mohonkan aku kelembutan lisan, kumohonkan kau kelapangan dada. Pernikahan ini memang suci, cinta kita terlalu megah. Sebab itu, jalan di depan kita mungkin saja lebih berliku. Dan menjadi berat seperti Umar radhiyallahu anhu, yang tak lagi tahu hendak menunggangi kendaraan sabar atau ikhlas, Tapi kita punya Tuhan untuk  bermohon, Sayang.