Selasa
adalah salah satu hari belajar mengaji bersama dengan Haanun dan ibunya. Karena seminggu
tidak ada kontak dan saya absen di jadwal belajar kami karena sakit, si ibu
mengaji dengan semangat. Beliau mengaji hingga lima lembar kurang satu halaman.
Saat menyeksamai setiap bacaan beliau, Allahu…saya berkali harus memujiNya. Mensyukuri
kasih sayangNya. Andai saja saya yang mengaji sendiri akan sedikit kemungkinan
saya akan meresapi apa yang Allah sampaikan dalam kalamNya itu dengan baik.
Beliau
mengaji akhir juz satu dan beberapa lembar awal juz dua, masih surah Al-Baqarah
maka tentu siapapun akan tahu ada banyak ayat-ayat populer dan bisa
diterjemahkan dengan mudah pada surah tersebut.
Di
akhir pertemuan, kami menyempatkan untuk membahas dan sharing sebentar tentang
beberapa ayat-ayat indah tersebut yang satu di antaranya terulang hingga
beberapa kali. Kami sharing dengan pendekatan yang sederhana dan tidak
sistematis, sesederhana pemahaman agama kami yang masih senantiasa harus di-up
grade.
- Tentang betapa Allah tidak akan pernah menyianyiakan setiap kebaikan yang kita lakukan, begitupula sebaliknya. Allah sungguh maha adil dengan hal tersebut. Maka pilihan ada di tangan kita. Wanna be better or not. Soon or late.
- Betapa Allah sudah menghamparkan begitu banyak kuasaNya agar kita mau berpikir dan betul-betul menggantungkan segala sesuatu kepadaNya saja.
- Allah perintahkan kita untuk mengingatNya agar Dia juga senantiasa mengingat kita, bersyukur dan tidak kufur. Ayat yang begitu sering kita dengar bahkan dihafal di luar kepala oleh sebagian besar umat muslim, hampir sama seringnya dengan kita tahu lalu abai dan seolah tak tahu dengan ayat tersebut juga. Ah Allahu!!
Saat membahas ayat ini bersamaan
dengan tingkah berkebalikan kami dengan ayat tersebut, saya teringat dengan
hadits Rosul SAW yang kurang lebih berbunyi seperti ini:
“Kenalilah Allah saat Engkau
senang (lapang), maka Dia akan mengenalimu di saat engkau susah.”
Lagi, saya dan ibu menyadari
lalainya kami sebagai hamba. AstaghfiruLlah…
- Kurang lebih beginilah salah satu hadits istimewa Rosul untuk muslimah; bahwa ada empat hal yang jika perempuan laksanakan maka Allah akan mempersilahkannya untuk masuk surga dari pintu mana saja yang dia senangi. Yaitu:
. Menjaga shalat lima waktu; kedengarannya mudah saja,
tapi nyatanya Allah tidak saja memerintahkan kita shalat tapi juga agar shalat
tepat waktu.
Duhaiii...lagi!!
saya dan ibu harus tertampar dengan kenyataan bahwa kami sungguh masihlah
perempuan yang sering lalai. Ada saja alasan untuk menunda dari waktu shalat
yang sebenarnya. Klien yang beliau tunggu, kerjaan remeh temeh yang kulakukan
dll.
. Berpuasa Ramadhan
.
Menjaga kehormatan
. Menaati suami; Allahu…jikalau shalat, puasa dan menjaga kehormatan mampu dilakukan oleh banyak sekali muslimah, soalan menaati suami dalam apapun keadaan adalah hal yang cukup langka.
. Menaati suami; Allahu…jikalau shalat, puasa dan menjaga kehormatan mampu dilakukan oleh banyak sekali muslimah, soalan menaati suami dalam apapun keadaan adalah hal yang cukup langka.
Saat
membahas hadits ini, kami menertawai diri sendiri. Malu sekali. Shalat sering
tidak tepat waktu dengan banyak sekali alasan, sengaja tidak sengaja padahal
amalan itu yang akan menentukan amalan-amalan yang lainnya.
Dan soalan taat pada suami dalam apapun keadaan,
kami lagi-lagi bersama mengasihi diri sendiri sebab LAGI kami sungguh belum…Allahuu
AstaghfiruLlah!!
Sharing
seperti ini, apalagi dengan ibu setipikal beliau yang tulus, ramah, terbuka dan kita hampir memiliki banyak
kesamaan rasanya bahagia sekali. Semoga Allah bersamai kami selalu dalam
semangat memperbaiki diri. Sebab memiliki saudari seperti beliau adalah hal
yang harus sangat kusyukuri.
Hal
seperti ini hadiah dari Allah. Manis menyenangkan. Terima kasih banyak, Ibu
Indira Mappangadjak. Untuk waktu, kesempatan belajar bersama dan video hebat
kemarin pagi, Ibu.
Mari
berjanji untuk saling mencari di akhirat nanti, Ibu…
Rabu,
22 Februari 2017
#onedayonepost
Comments
Post a Comment