Ada lelaki gondrong di ujung jalan sana;
Di pos ronda tempat kongkow lelaki pengangguran.
Jangan takut, dia baik.
Matanya memang tajam, kadung sering melotot pada gambar politisi siluman di televisi.
Hidungnya besar.
kau tak lihat?
Cocok dengan kepalanya yang semakin nampak besar dengan rambut bak sarang lebah.
Dia selalu nampak bahagia. Katanya pada kawanku
: Hidup seperti asap rokok saja.
Dia benci rokok, tapi dadanya genap dengan asap rokok.
Penuh menghitamkan paru-parunya.
Tak ada ruang untuk merutuk, hirup saja.
Cepat atau lambat Isroil akan datang.
Hidup sesederhana itu, untuk kemudian mati saja.
Begitu katanya.
Lelaki gondrong yang kadung nestapa,
: Menolak untuk merana.
Comments
Post a Comment