Kau bertanya kenapa diriku, yang kemarin riuh berceloteh padamu, tetiba sunyi duniaku kukunci.
Hanya dalam sehari.
Dengarlah, aku sakit.
Suhu tubuhku tak normal, tulangku ngilu
Setelah memelukmu berkali.
Dan kau tahu apa obatku selalu?
Berikan saja aku puisi, satu dua tak mengapa.
Atau secangkir cokelat dengan kepulan asap yang magis.
Yang sudah kau titipi doa-doa manis.
Tapi, jika kau sudah lupa cara mendoakan kekasih,
berikan saja aku waktu untuk tidur yang panjang.
Hingga ngilu lagi tulangku, hingga mataku lelah lalu bangun sendiri.
Dan lupa tentang semua lakumu.
Atau...
Jika kau juga tak bisa, berikan saja aku buku.
Aku akan tetap hidup, mataku akan mengekorimu, diriku masih di dekatmu.
Tapi kau takkan menemukan jiwaku,
Ia ada di dunia baru
: dunia yang tak ada kau.
Comments
Post a Comment