Bismillah.
Selamat malam dinding rumahku yang kelabu. Selamat malam
anak-anakku yang kesepian. Random sekali yah kalian sebulanan terakhir ini…
maafkan!
Anyway, saya habis jalan-jalan tadi pagi terus lanjut siang, terus
lanjut lagi ba’da isya . Jalan-jalan lama di rumah teman odopers tersayang. Jalan-jalannya sambil nyambi; kerja tugas
negara, tugas kuliah dan ngontrolin adek-adek santri yang satu dua masih ke
hammam.
Daan huaah… seperti dejavu! Kapan terakhir kali saya jalan-jalan ke
rumah mereka dengan rasa sayang dan rindu? Its like long time ago, saya
kemana saja selama ini???
Habis jalan-jalan ke rumah mereka, karena masih berasa sangat
rindu, saya datang ke rumah kami; rumah besar ODOPers dan rumah pribadi ODOP 3, gelindingan
dengan tenang, senyum-senyum sendiri, ketawa, teriak huah-wow-keren-masyaallah
untuk kabar-kabar gembira yang baru saya tahu, mau bilang selamat udah basi
ajah.
Aiihh ternyata rumah ituu memang selalu bikin rindu.
Menjadi jeda dari ritme kehidupan nyata yang
subnallah. Hangatnya,
ramah dan sayangnya dan kemudian saya terharuu…
ODOP sungguhan sudah jadi rumah maya dengan atmosfer paling nyaman
dan penuh sayang. Seberapa kalipun saya pergi keluyuran, jauh dan lama, saya
tetap bisa ngerasain disayang setiap kali pulang, padahal mah nggak juga
hahhahah. Mungkin karena memang semuanya sudah berasa saudara, pun tidak pernah
ketemu kecuali sama si mungil Iput.
Dan saya takjub betapa kerennya para PJ ODOPers yang selalu sibuk
mengurusi kami, membagi tugas jadi momod, pemateri, pemberi tantangan, terus
ganti-ganti lakon dari saudara-mentor-sahabat-kamus-dokter-motivator dll. Para
suhu di ODOP, entah bagiamana mereka dengan baiknya bisa jadi siapa saja buat
kami dan ituu gratis! Tanpa bayaran sepeserpun dari siapapun dengan kadar sabar
dan sayang yang saya takjubi.
ODOP, komunitas menulis pertama dan satu-satunya yang saya ikuti.
Sometimes, kalau penasaran dengan komunitas menulis lain yang biasa teman
odopers ceritakan, yang lebih dulu saya pertimbangkan adalah ‘bagaimana rasanya
punya teman-teman baru? Apa mereka bisa nyaman dengan saya yang tipenya begini?
Balabalabalabaaa’ dan saya berakhir dengan, sudahlah, ODOP cukup.
Kerdil sekali yah pemikiranku?
Huum, maafkan sajalah yah… saya juga berpikir seperti itu, then
balik lagi, saya memang belum mau punya rumah baru. Saya harus paksa diri buat istiqamah ODOP dan bukan TDOP atau malah
OWOP.
Daaan….
Heiii selamat datang kawan-kawan baru ODOP Batch 4!!!
(riuh tepuk tangan, pelukan bersahabat, bermacam-macam kue dan es
krim buat kalian semuaa!)
Selamat bergabung bersama kami di sini. Mari beristiqamah bersama,
belajar dengan semangat dan happy, selamat menjalin persaudaraan dengan manis
kepada sesama odopers dari berbagai daerah dan bahasa 😍😍
Semoga betah yah kalian!
Kalian tidak tahu betapa bahagia dan riang (dan nervousnya) kami
saat pintu rumah bakal kami buka untuk kalian… dan setelah kalian masuk,
sepenuh doa kami berharap kalian nyaman bersama kami di sini. Happyy yaahhh,
ODOPers Batch 4^^
Psst, rahasia! PJ-PJ batch 4 keren-keren looh, brosis! Kalian beruntung
double-double!!
Salam sayaaang!!
______
Kamis, 21 September 2017 II Home II 00.06
#onedayonepost
Comments
Post a Comment