Kau selalu hidup di kepalaku,
begitu penuh nan riuh.
Saat aqad dan jabat pertama kali itu
Sudah kau putuskan untuk mencintaiku
Sepenuhmu.
Begitu pula aku;
Berjanji hanya aku milikmu, meski belum ada cinta
Saat itu.
Aku tahu, bayanganmu haruslah aku
Sejak saat itu.
Dan rasa kita kemudian sama. Entah sejak kapan.
Tanpa kata, kita sudah berjanji untuk setia.
Agar tak guncang arasyNya,
Agar tak ada duka yang menjadi luka.
Agar tak ada yang mati sebelum mati,
Lalu kita seolah tak saling mengenal lagi.
Kita sudah berjanji agar tak menjadi begitu.
Tapi siapakah yang akan lebih setia;
Kaukah atau aku?
Semoga Kita.
Kampus 1 YAPIM.
selasa, 18 Okto 2016
Comments
Post a Comment