Skip to main content

Entahlah

Kau adalah kumpulan rasa
tak ada yang sama dalam waktu yang lama.

cinta yang tetiba penuh,
hingga terasa tak ada lagi hal yang kubutuh
semua sudah cukup
jangan tanya kapan aku merasa cinta,
entahlah.
semuanya hanya terasa menyenangkan .
kau yang selalu lembut padaku yang meledakledak
semua bayolan konyolmu yang meramaikan obrolan kita
nasehat-nasehat yang kau sampaikan dengan bijak.
saat itu semuanya sudah cukup.

Atau sekali waktu,cinta meredup.
diganti marah yang bodoh.
Seolah tak ada hal yang bisa kuingat baik tentangmu
bahkan hanya karena hal kecil;
handuk yang tak kau simpan baik
kamar yang kau buat berantakan
sabun yang kau simpan di tempat yang tinggi
bekas ban motormu yang mengotori lantai setelah ku-pel.
kau yang tak melihat mataku saat bercerita padamu,
dan banyak lagi hal kecil yang selalu  berhasil merubahku jadi setan sesaat.

namun percayalah,
kutahu begitulah memang harusnya rumah;
tempat pulang banyak rasa.

Dan aku memilihmu sebagai rumahku.
tempat pulangku selalu.
tak peduli berapa banyak marah yang sudah
aku hanya tahu Tuhanku memberi cinta.
dan aku entah kenapa hanya mencintaimu selalu.

Begitu terus dan aku menikmatinya.
Entahlah.

 


Kamar kita,setelah marahku yang tak jelas
dan kau datang mengganggu;memaksaku tersenyum bodoh.

Comments

Popular posts from this blog

Drama dalam Kepala Buibu

Assalamualaikum, rumahku... Apa kabar? masih dengan status "hidup ndak, mati ogah" yah, rumah? heheh iyya... i need you but always forget you yah. Sini peluk rumahku diriku bukuku! Eniwei, alhamdulillah, syukur yang dalam nan tulus karena Allah masih berikan kita kesempatan hidup sehat dalam keadaan masih muslim untuk ketemu Ramadhan ini; bulan penuh cinta paling hidup. Dear, rumahku. Temani saya ngobrol bout two choices yang lagi riuh pisah di kepalaku sendiri yah, here we go bismillah. Em, diskusi bout being a full mom at home atau being a working mom adalah topik yang menurutku ndak pernah etis  buat didebatkan mana yang paling mengambil peran termulia sebagai ibu dan mana yang 'ibu setengah mulia karena kerja di luar rumah' atau malah menjadi 'ibu kolot tidak terpelajar karena di rumah saja ngurus urusan dapur kasur', semua tergantung niat, kualitas diri dan keridhaan anak suami menurutku. Lets see the world, ada banyak ibu full time di...

Tahfidz Putra Darul Istiqamah Dan Surga Sebelum Surga

Air berkecipak Saling beradu pelan, syahdu dari gerakan-gerakan suara yang kutahu lebih baik dari kecipak air mandiku. Dalam gelap paling mustajab kakikaki itu pergi ke rumah tuhan. Masih dalam separuh buaian mimpi aku tahu, tuhanku juga memanggil lalu aku; dengan mata tertutup menakarnakar rindu padaNya, menghitunghitung kekuatan melawan syaithan. ______________ Sudah pukul empat pagi ketika saya mulai menulis ini, dan dari masjid masih terdengar suara imam memimpin shalat tahajjud. Tartil, merdu, indah. Percayalah, menuliskan ini butuh banyak kekuatan. Ini pertama kalinya mengenalkan kehidupan baruku kepada rumah abu-abu ini. Dan  sepotong cerita pagi tentang Tahfidz Putra Darul Istiqamah,  its more than wonderful masyaallah. Masih pukul tiga-an, ketika qadarullah saya terbangun karena sebuah mimpi. Dalam proses memperbaiki posisi tidur kembali, di waktu ketika bahkan kokok ayam belum satu pun terdengar, saya mengenal baik suarasuara air  dan lang...

DARI AKU; LELAKI YANG MENCINTAIMU UTUH

Dear kamu, Perempuan bumi dan surgaku. Apa kabarmu hari ini, bidadariku? apa kabar anak-anak kita? sehatkah kalian? bermain apakah kalian sekarang? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak seharusnya kutanyakan begini. Aku tahu. Entahlah, aku hanya sungguh ingin melakukannya, memenuhi kepalaku hanya tentang kamu dan bocah-bocah lucu kita. Aku ditikam rindu yang berkali, Sayang... Rindu dan rasa bersalah. Sebelas tahun bukan waktu yang singkat untuk kita menyemai cinta dan sayang. Membersamai empat krucils yang tumbuh sehat dan cerdas, shaleh dan shalehah. Kamu mengambil banyak sekali peran dan waktu buat mereka dan aku. Terima kasih sudah lapang menemani kami, Cinta. Sayangku, aku ingat saat kuboyong kamu untuk merantau bersamaku; memijak tanah Tuhan yang lebih jauh dari rumah kanak kita. Berdua saja, berat jika ingin dibayangkan. Berpisah dari orang tua saat kita masih butuh petuah ini dan itu, dalam hari-hari sebagai pengantin baru. Tapi kita akhirnya pergi. Dengan hati yang belum t...