Skip to main content

Kantuk


Saya mengantuk. Sungguh, saya benar-benar mengantuk sekarang, Tuhan.

Semalam saya terlambat membangunkan. Yang seharusnya saya bangun pukul 01.40 pagi untuk memulai semuanya, saya malah bangun pukul 03.45an pagi. Itu bahkan sudah lewat dari jam keluar asrama (03.15). Gegara semalam saya terlambat setor tulisan odop, menulis hingga jam 12 malam lewat..
Tidak. Saya tidak menyesalkan bergabung dalam grup belajar menulis ini. Saya memang sangat membutuhkan sebuah tempat untuk saya belajar menulis dan akhirnya menjadi kebiasaan.

Saya mengantuk. Sungguh.
Dari sejak membangunkan pukul 03.45an tadi saya belum pernah tidur sedetik pun hingga sekarang. Yang biasanya pagi saat pulang dari shift malam kuhabiskan sejam- dua jam untuk tidur, pagi tadi tidak. Waktuku habis dengan seabrek pekerjaan rumah, yang bahkan untuk duduk sejenak pun tidak. Semua karena saya sadar, diri rajinku jarang sekali datang. Makanya saya berusaha untuk beberes rumah selagi rasa itu datang sampai akhirnya ba' da jumat tadi saya harus berhenti beberes dan mulai bersiap berangkat kuliah.

Kuliah hingga sore dan here i am now. SPIDI. Lanjut kerja; shift siang ( masuk sore ) dan boleh pulang pukul 21.00 sebentar. Iyya 21.00, itu kalau tidak ada lagi santri-santriku yang selalu iseng kembali ribut di kamar atau malah berkeliaran dari kamar ke kamar..ahh resiko jadi ummi untuk 290an cewek-cewek remaja yang sukanya yyah curcol tiada henti.

Ohiyya. Berulang kali kukata, saya mengantuk. Tapi sepertinya mataku sudah dipaksa lebih terang karena menulis ini. Janji ngeodop everyday. Meski tulisanku minggu ini masih apalahapalah, toh tak apa. I'm still ready to study more.
Actually, saya sudah berjanji menulis tema wajib di website hari ini..tapi mungkin saya akan berutang dulu, insya Allah besok. Saya sungguh lelah.

Daah! Terimakasih sudah jadi teman yang sabar mendengar semua ocehanku.

Psstt...saya sudah terlambat mengontrol malam.
Assalamualaikum!!

Comments

Popular posts from this blog

Kusimpan Dia di Sini

Dear my sweet home, Saya baru saja selesai ngobrol dengan laki-lakiku tentang hal baru yang ingin saya mulai. Mimpi baru. Cita-cita baru, ikhtiyar baru. : Jualan parfum original yang sehat, harga bersahabat dan yang paling penting adalah halal. Kenapa saya mau mulai mengikhtiyarkan usaha ini? adalah karena  sejak dulu, saya memang mencari produk parfum yang seperti itu. Yang sehat, halal dengan kualitas parfum original. Karena wangi saja tidak cukup, harus ada nilai yang tercium dari aroma parfum yang kita pakai. Tentang kualitas diri dan juga karakter. Dan saya berharap orang-orang juga berpikir demikian. Setelah mencari banyak informasi, searching, membaca testimoni, membaca artikel-artikel kesehatan tentang bahayanya ngasal pakai parfum, saya akhirnya memilih  brand parfum yang tepat dan sudah terkenal di enam benua, Parfum original dari Eropa, parfum dengan brand Federico Mahora , yang diproduksi bersama Perfand dan Drom  Fragrances, German. Saya join dengan bisnis ini kalau

DARI AKU; LELAKI YANG MENCINTAIMU UTUH

Dear kamu, Perempuan bumi dan surgaku. Apa kabarmu hari ini, bidadariku? apa kabar anak-anak kita? sehatkah kalian? bermain apakah kalian sekarang? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak seharusnya kutanyakan begini. Aku tahu. Entahlah, aku hanya sungguh ingin melakukannya, memenuhi kepalaku hanya tentang kamu dan bocah-bocah lucu kita. Aku ditikam rindu yang berkali, Sayang... Rindu dan rasa bersalah. Sebelas tahun bukan waktu yang singkat untuk kita menyemai cinta dan sayang. Membersamai empat krucils yang tumbuh sehat dan cerdas, shaleh dan shalehah. Kamu mengambil banyak sekali peran dan waktu buat mereka dan aku. Terima kasih sudah lapang menemani kami, Cinta. Sayangku, aku ingat saat kuboyong kamu untuk merantau bersamaku; memijak tanah Tuhan yang lebih jauh dari rumah kanak kita. Berdua saja, berat jika ingin dibayangkan. Berpisah dari orang tua saat kita masih butuh petuah ini dan itu, dalam hari-hari sebagai pengantin baru. Tapi kita akhirnya pergi. Dengan hati yang belum t

Takkan Ada Puisi Perihal Aksi Itu

Di umurku yang masih dua satu ini, bagiku tak ada hal yang lebih menakjubkan di Indonesia kita ini selain fenomena perihal agama; 411 dan 212 Adakah puisi yang bisa bercerita seindah fenomena itu? Kala berjuta manusia hadir tanpa bayaran sedikitpun dari para elit parpol, bersatu demi Indonesia, bergerak karena liLlah, semua bersuara karena Al- Qur'an. Ada rasa yang manis dan menggetarkan hanya dengan melihat satu dua foto, menonton satu dua vidio peristiwa hebat itu. Dan hampir seluruh rakyat Indonesia bercerita tentang 411 dan 212. Maka meski tak mampu hadir menjadi bagian dari sejarah Indonesia paling memukau itu, hanya melihat dan menyeksamai puluhan foto-vidionya yang menjadi viral di media sosial dan berkali tayang di televisi, rasanya begitu haru, begitu bangga. Peristiwa itu memberikan banyak pelajaran tentang Indonesia. Indonesia, meski hancurnya pemerintahan karena beberapa elit politik yang harusnya jadi pejabat terhormat malah menjadi mafia hukum dan pencuri cerdik ja