Skip to main content

Hanya Harus Bilang

Iyya, saya hanya harus bilang, saya marah kawan, padamu. Maafkan. Tapi saya sungguh tidak suka. Tidak suka dengan kebodohan yang terlalu sengaja kau buat. Tidak suka dengan dirimu yang terlalu...

Kebaikan-kebaikanmu kuingat bersama dengan semua hal yang tidak kusuka darimu. Bersama dengan teriakan-teriakan nurani bahwa " heiii! Bukankah setiap orang memang berbeda??heii! Bukankah kau memang tak bisa memaksa ukuran sepatumu sama dengan ukuran sepatunya??ingat, dia begitu karena memang begitulah dia, kenapa menghabiskan energi untuk memendam marah yang bodoh??"

Aish...saya mungkin akan hangus dengan perasaan ini jika tak kuselesaikan segera. Iyya, menyelesaikan segera adalah tugasku, bukan?

Semuanya akan selesai dengan kembali mengingat, bahwa begitulah kita; berkawan dengan diri yang berbeda, sekali kita saling memahami tanpa harus seucap kata dan mungkin lebih sering kita harus mengangguk memahami bahwa kita memang berbeda. Ukuran sepatu kita tidaklah sama. Yang ada hanyalah usaha agar menjadi kawan yang manis, agar nyamanlah setiap orang yang mendekat. Tak harus memaksa diri menjadi orang lain, hanya tak boleh ada kemunafikan.

Kita serupa sepasang mata, yang selalu berdampingan tapi takkan bisa saling melihat. Kita adalah sepasang mata yang meski satu diantara kita rusak, takkan ada yang saling menjauh.

Lihatlah, marahku mereda setelah menulis ini dan akan habis tepat setelah titik. Percayalah.

#tantangan3
#OneDayOnePost

Setelah aku sungguh marah padamu.
Jum'at 21 Oktober 2016

Comments

Popular posts from this blog

DARI AKU; LELAKI YANG MENCINTAIMU UTUH

Dear kamu, Perempuan bumi dan surgaku. Apa kabarmu hari ini, bidadariku? apa kabar anak-anak kita? sehatkah kalian? bermain apakah kalian sekarang? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak seharusnya kutanyakan begini. Aku tahu. Entahlah, aku hanya sungguh ingin melakukannya, memenuhi kepalaku hanya tentang kamu dan bocah-bocah lucu kita. Aku ditikam rindu yang berkali, Sayang... Rindu dan rasa bersalah. Sebelas tahun bukan waktu yang singkat untuk kita menyemai cinta dan sayang. Membersamai empat krucils yang tumbuh sehat dan cerdas, shaleh dan shalehah. Kamu mengambil banyak sekali peran dan waktu buat mereka dan aku. Terima kasih sudah lapang menemani kami, Cinta. Sayangku, aku ingat saat kuboyong kamu untuk merantau bersamaku; memijak tanah Tuhan yang lebih jauh dari rumah kanak kita. Berdua saja, berat jika ingin dibayangkan. Berpisah dari orang tua saat kita masih butuh petuah ini dan itu, dalam hari-hari sebagai pengantin baru. Tapi kita akhirnya pergi. Dengan hati yang belum t...

Kusimpan Dia di Sini

Dear my sweet home, Saya baru saja selesai ngobrol dengan laki-lakiku tentang hal baru yang ingin saya mulai. Mimpi baru. Cita-cita baru, ikhtiyar baru. : Jualan parfum original yang sehat, harga bersahabat dan yang paling penting adalah halal. Kenapa saya mau mulai mengikhtiyarkan usaha ini? adalah karena  sejak dulu, saya memang mencari produk parfum yang seperti itu. Yang sehat, halal dengan kualitas parfum original. Karena wangi saja tidak cukup, harus ada nilai yang tercium dari aroma parfum yang kita pakai. Tentang kualitas diri dan juga karakter. Dan saya berharap orang-orang juga berpikir demikian. Setelah mencari banyak informasi, searching, membaca testimoni, membaca artikel-artikel kesehatan tentang bahayanya ngasal pakai parfum, saya akhirnya memilih  brand parfum yang tepat dan sudah terkenal di enam benua, Parfum original dari Eropa, parfum dengan brand Federico Mahora , yang diproduksi bersama Perfand dan Drom  Fragrances, German. Saya join dengan bis...

Tahfidz Putra Darul Istiqamah Dan Surga Sebelum Surga

Air berkecipak Saling beradu pelan, syahdu dari gerakan-gerakan suara yang kutahu lebih baik dari kecipak air mandiku. Dalam gelap paling mustajab kakikaki itu pergi ke rumah tuhan. Masih dalam separuh buaian mimpi aku tahu, tuhanku juga memanggil lalu aku; dengan mata tertutup menakarnakar rindu padaNya, menghitunghitung kekuatan melawan syaithan. ______________ Sudah pukul empat pagi ketika saya mulai menulis ini, dan dari masjid masih terdengar suara imam memimpin shalat tahajjud. Tartil, merdu, indah. Percayalah, menuliskan ini butuh banyak kekuatan. Ini pertama kalinya mengenalkan kehidupan baruku kepada rumah abu-abu ini. Dan  sepotong cerita pagi tentang Tahfidz Putra Darul Istiqamah,  its more than wonderful masyaallah. Masih pukul tiga-an, ketika qadarullah saya terbangun karena sebuah mimpi. Dalam proses memperbaiki posisi tidur kembali, di waktu ketika bahkan kokok ayam belum satu pun terdengar, saya mengenal baik suarasuara air  dan lang...