Selamat, Shah.
Selamat untuk kehidupan baik yang Allah beri.
Untuk dua puluh tiga tahun sehari, purna kau bernapas. Sehat, alhamdulillah.
Bukankah tak pernah ada doa yang terlambat? Kapan pun waktunya, doa akan bertemu jalan menuju Tuhan. Kepada yang Maha mengijabah.
Hafshah...
Semoga kau disayang Allah selalu; dipeluk dalam hidayah agar setia beristiqamah dalam keshalihan. Agar tak ada laku yang menjadi sia di dunia. Kau bahagia hingga surga.
Semoga kau menjadi momy yang bahagia penuh syukur; yang riang menemani tumbuh kembang dua jagoanmu, Daffaku sayang Rayyanku shalih. Agar mereka jua tumbuh dalam bahagia, hingga kelak menjadi pejuang agama. Agar di padang mahsyar kau tak nestapa sebab ada mereka yang setia mengalirkan doa.
Semoga Allah berkahi kehidupan rumah tanggamu selalu.
Semoga tak pernah ada lakuku yang menyakitimu, Shah. Yang membuatmu mengutuki aku sebagai kawan yang memalukan.
Hafshah, untuk dua puluh tiga tahun sehari usiamu, terima kasih untuk belasan tahun persaudaraan kita. Tak pernah ada yang lebih kumau darimu, selain bahwa kau bahagia dalam peluk sayang Allah.
Terima kasih untuk semuanya, Shah.
Selasa, 10.10.2017 || Dorm, 02.43
Comments
Post a Comment