Lelah.
Doa yang mati
Laku-laku yang sia.
Tualang yang tak lebih kuat dari tulang-tulang
Yang dibawa pergi tanpa ikhlas
Kosong.
Sia saja.
Serapah; tiada mengerti kenapa lisan tak mau bisu.
Kepala yang meledak-ledak
Lalu darah memerah mendidih, memukul-mukul dada
Sedang tetes-tetes putih merembes di ujung mata.
Ini luka.
Dari puisi yang berduka.
Terima kasih, pupus aku hari ini
Comments
Post a Comment