Sekarang saya lagi di rumah, rehat setelah shift malam untuk lanjut lagi shift siang sebentar. Oofa di sekolahnya, beberapa meter saja dari rumah. Tapi tetiba rindu dia. Rinduuu sekali. Siapa pun tak boleh menghujat rindu seseorang bukan? Secengeng apa pun kedengarannya. Dan tabiat rindu, entah kenapa memang aneh sekali. Selalu tiba-tiba datang menyergap, then make us blue. Baru saja tadi pagi, saya memintanya shalat shubuh segera, kemudian sarapan berdua, dan menyuruhnya segera mandi. Mengusapkan minyak telon, membantu memakaikan baju koko, menyisir rambutnya bahkan berjalan kaki berdua ke sekolah. Di perjalanan, saat menggandeng tangannya, Oofa bilang begini: " Ummi, saya mau jadi syekh Fadhlan. Syekh Muhammad Fadhlan. Baru nanti pergika ke Makkah...ummi dii? Ummi..." Lalu saya tersenyum, mengaminkan. Jangan tanyakan siapa itu Syekh Muhammad Fadhlan, sebab saya juga tidak tahu. Itu lanjutan keinginan Oofa dari ceritanya semalam_saat dia sedang belajar menulis "
Selamat Datang di Rumah Keduaku. Tempat Pulang yang Nyaman. Pada Alamat Kebaikan. Semoga.