Sepi
Mati
Cinta
Syukur yang ditarik ulur- tarik ulur
Di sini,
di pusaran waktu yang lampau
rumah tempat berputar kaki kanak-kanakmu
: memanjat pohon, menanam ini itu.
berlari, berenang, melompat, jatuh
tertawa, menangis.
Lelaki kecil yang tumbuh dengan sahaja. Dengan doa-doa juga cinta yang tumpah.
Peluk sayang, cubitan kecil nan perih dalih agar kau berubah, belai lembut, pelototatan mata, mungkin.
Lelaki kecil yang tumbuh dengan sederhana. Dengan doa-doa juga sayang yang tumpah.
Begitu selalu.
Tak melulu dengan luapan sayang yang buta.
Tapi bermata.
Bahwa salah memang harus dikata salah.
Lelaki kecil yang tumbuh di sini, di pusaran waktu yang lampau, kini indah mewujud.
Gagah nan shaleh.
: Kamu, Cinta.
Rumah mertua. Jum'at, 30 Juni 2017 || 11.15
Comments
Post a Comment