Harusnya ada yang lebih indah dan bermakna daripada postingan ini, di tanggal yang begitu manis : 12-12-2016 Tapi biarkan aku menulisnya dulu seperti ini, di waktu yang kurang tepat. Mungkin kala waktu yang lebih lowong, aku akan pulang dan rebah disini, lalu mengingat dan mengembalikan semuanya pada diriku... Tentang aku di matamu. Dek, kau tidak realistis dan tidak pernah romantis melihatku. Kau tahu dek? kau bahkan lebih jahat dariku. Kau terlalu kejam, dek. Tiga kalimat aku di matamu, yang keluar berjarak beberapa menit saja. Syukurnya kau sampaikan itu di sela tawa obrolan kita, saat hal-hal tidak penting kulakukan, tapi aku suka. Menghujanimu dengan cubitan dan hal- hal seperti itu . Kau balas mencubitku, bilang bahwa seharusnya aku merasakan rasa sakit yang sama seperti yang kau rasa. Lalu sambil tetap menganggui dan tertawa bersamamu, ada suara dalam kepalaku 'iyya, mungkin memang begitu, pada setiap luka yang kita toreh di hati orang lain, kita juga akan menua